SPESIFIKASI
PROSES DALAM ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENDAHULUAN
SPESIFIKASI PROSES (PROCESS SPECIFICATION). Spesifikasi
proses merupakan alat bantu (tools) sistem yang menjelaskan perilakuperilaku
proses yang ada dalam diagram aliran data. Dalam hal ini deskripsi dari apa yang terjadi di dalam setiap level
paling dasar, bulatan konvensional pada diagram alir data. Kegunaan proses
spesifikasi cukup penting untuk ke depannya, hal ini mendefinisi apa yang harus
dikerjakan untuk merubah input menjadi output. Hal tersebut merupakan gambaran
detail kebijakan bisnis user yang dibawa oleh setiap lingkaran. Spesifikasi
Proses menggambarkan kejadian di dalam setiap bubble pada level terbawah pada
data flow diagram. Spesifikasi proses mendefinisikan kegiatan yang harus
dilakukan untuk mengubah input menjadi output (Edward Yourdon, Modern
Structured Analysis, hal. 203). Sepsifikasi proses digunakan untuk
mendeskripsikan proses yang terjadi pada level yang paling dasar dalam DFD. Model
ini berfungsi mendeksripsikan apa yang dilakukan ketika masukan ditransformasi
menjadi keluaran. Ada berbagai macam tools yang dapat kita gunakan untuk
menghasilkan suatu spesifikasi proses: tabel keputusan, Bahasa Inggris
terstruktur, pre/post condition, flowcharts, diagram Nassishneiderman, dan lain
sebagainya.
Contoh pembuatan
spesifikasi proses.
Perhatikan diagram
primitif dibawah ini :
|
Contoh Diagram
Rinci dengan Proses primitif
|
Berdasarkan
diagram primitif diatas, maka bentuk dari spesifikasi proses untuk diagram
tersebut adalah sebagai berikut :
Spesifikasi Proses
untuk Proses 5.1.p Laporan Kearsipan
·
Proses : 5.1
·
Nama proses : Laporan Kearsipan
·
Masukan : data_arsip, data_non_arsip
·
Keluaran : lap_data_arsip, lap_data_non_arsip
·
Uraian : memberikan laporan data arsip dan data non
arsip
Spesifikasi Proses untuk Proses 5.2.p Laporan Pemusnahan
·
Proses : 5.2
·
Nama proses : Laporan Pemusnahan
·
Masukan : data_arsip_yg_dimusnahkan,
data_non_arsip_yg_musnah
·
Keluaran : lap_arsip_musnah, lap_non_arsip_musnah
·
Uraian : Membrikan laporan pemusnahan arsip dan non
arsip
ANALISA/RANCANGAN
MASUKAN
Analisa atau
rancangan masukan yang digunakan untuk mendeskripsikan atau mejelaskan suatu
data inputan yang telah dianalisa atau yang akan dirancang. Sebagai contoh pada
sebuah sistem kearsipan pegawai diketahui terdapat inputan berupa lembar
pinjaman arsip. Maka bentuk analisa masukan untuk data lembar pinjaman arsip
adalah sebagai berikut :
|
Contoh Lembar Peminjaman Arsip
|
Analisa Masukan untuk Lembar pinjaman arsip
·
Nama Masukan : Lembar peminjaman
·
Fungsi : Digunakan pada saat Unit Kerja ingin
melakukan peminjaman arsip kepada Unit Kearsipan.
·
Media : Kertas
·
Sumber : Unit Kerja
·
Distribusi : Unit Kearsipan
·
Jumlah : Tiga lembar
·
Periode : Sesuai dengan kebutuhan Unit Kerja
·
Isi Data : No_peminjaman + tgl_peminjaman + nip +
nama + unit + no_dokumen + nama_dokumen + jml_dokumen + peminjam
Biasanya yang dituliskan pada isi data adalah field-field atau data-data yang
bisa di input ke dalam sebuah database. Untuk kop surat, judul surat, dan tanda
tangan peminjam tidak perlu dituliskan pada isi data karena hal-hal tersebut
tidak perlu diinput ke dalam database.
Berdasarkan analisa masukan diatas, maka seorang analis juga bisa membuat
rancangan masukan yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan sistem. Pada contoh
kali ini, analis merancang masukan yang baru untuk lembar pinjaman arsip dengan
nama masukan permintaan peminjaman arsip yaitu sebagai berikut :
Rancangan Masukan untuk Permintaan Peminjaman
Arsip
·
Nama Masukkan : Permintaan Penggadaan Arsip
·
Fungsi : Digunakan pada saat Unit Kerja ingin
melakukan peminjaman arsip kepada Unit Kearsipan
·
Media : Kertas.
·
Sumber : Unit Kerja
·
Distribusi : Unit Kearsipan
·
Jumlah : 1 lembar
·
Periode : Setiap ingin melakukan penggandaan arsip.
·
Isi Data : No_peminjaman + tgl_peminjaman + nip
+ nama + unit + no_arsip + nama_arsip+ + jenis_arsip + jml_arsip+ peminjam
Pada rancangan masukan permintaan pengadaan arsip,
mengusulkan agar lembar untuk permintaan peminjaman atau penggadaan arsip tidak
perlu dibuat menjadi 3 lembar. Cukup dibuat dalam satu lembar. Hal ini
dikarenakan sistem sudah terkomputerisasi sehingga tidak diperlukan lagi
pemberkasan manual.
ANALISA/RANCANGAN
KELUARAN
Sama halnya dengan
analisa atau rancangan masukan, analisa atau rancangan keluaran juga dibuat
untuk mendeskripsikan atau menjelaskan suatu data keluaran yang telah dianalisa
atau telah dirancang. Sebagai contoh adalah analisa dan rancangan keluaran
untuk pembuatan laporan data arsip.
Analisa keluaran
untuk laporan kearsipan
·
Nama Keluaran : Laporan Kearsipan
·
Sumber : Unit Kearsipan
·
Distribusi : Pimpinan
·
Fungsi : Sebagai laporan kegiatan kearsipan yang
berjalan pada Unit Kearsipan
·
Media : Kertas
·
Jumlah : Tiga Rangkap
·
Periode : Satu tahun sekali
·
Isi data : no_lap + tgl_lap + nip + nama + gol +
unit_kerja+ no_dokumen + nma_dokumen + tgl_dokumen + status
Perhatikan bentuk
form untuk Laporan Data Arsip yang sudah ada. Laporan dibuat tidak secara
keselurahn tapi dibuat perorang. Jadi, satu orang satu laporan. Hal ini membuat
pengerjaan menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, dibuatlah rancangan usulan
untuk laporan data arsip yang baru.
Rancangan keluaran untuk laporan Daftar Arsip
·
Nama Keluaran : Laporan daftar arsip
·
Fungsi : Sebagai laporan daftar arsip yang ada.
·
Media : Kertas
·
Sumber : Unit Kearsipan
·
Distribusi : Pimpinan
·
Jumlah : 1 lembar
·
Periode : Setiap satu tahun sekali
·
Isi data : no_lap + tgl_lap + nip + nama
+ gol + unit_kerja+ no_arsip + nma_arsip + tgl_arsip + jenis_arsip +
status_arsip
Pada rancangan
keluaran laporan daftar arsip, tidak perlu dibuat menjadi 3 rangkap. Cukup
dibuat dalam satu rangkap. Hal ini dikarenakan sistem sudah terkomputerisasi
dan data-data kearsipan telah tersimpan didalam database sehingga tidak
diperlukan lagi pemberkasan manual. Dalam satu rangkap tersebut, data disusun
secara keseluruhan bukan laporan perorangan. Sehingga lebih efisien dan mudah
untuk dibaca.
Referensi : blogspot.com/-vbPZe0jfnOA/T4WKNM-PlYI/AAAAAAAAAJE/jG0oph0ePAo